Yaitusebuah verba yang terbentuk dari 2 kata lainnya, selanjutnya setelah disatukan akan memberikan arti baru. Sebagai contoh yaitu seperti cari mati, cuci darah, dan lain-lain. Menurut Bentuk Lain Verba atau kata kerja juga dapat dibagi menjadi 3 kelompok dalam bentuk lain yaitu verba benefaktif, reflektif, dan resiprokal. Kata Kerja Benefaktif Verba adalah kata kerja, verba itu ada dua, yaitu verba dasar dan turunancontoh verba dasar mandi, tidur, lari, pergi, tibacontoh verba turunan mendarat, berlayar, membuka, berjuang, terjadi, meningkat
Verbaterbagi menjadi enam jenis, yaitu verba relasional, verba material, verba mental, verba perilaku, verba verbal dan verba ekstistensial. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis verba yang telah disebutkan di atas, simak pembahasan berikut ini. 1. Verba Relasional
Verba Aktif – Dalam KBBI n kepunyaan arti pengenalan nan menggambarkan keadaan, perbuatan dan proses internal kata kerjanya. Jadi, verba aktif ialah perkenalan awal kerja yang subyeknya main-main seumpama pegiat. akan menyampaikan materi pembelajaran dengan titel Verba Aktif. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas beralaskan Pengertian, Karakteristik, Macam dan Hipotetis. Signifikasi Kata kerja aktif merupakan satu kalimat yang subjeknya bersendikan satu perbuatan maupun tindakan nyata predikat oleh korban. Misalnya Permen karet itu dibeli maka itu Harun. Kaprikornus verbat aktif dengan verba pasif tidak sama, nan terserah saling bertolak satu dengan yang lain, namun umumnya kata kerja ini bisa dipastikan demikian sebaliknya. Karakteristik Verba Aktif Cak semau kalimat yang tak memerlukan pada objek. Sesudah mendapatkan predikat dan subjek ditambahkan kenyataan alias pelengkap. Kata kerja aktif punya pola S-P-Udara murni-K atau S-P-K Pada Verba ini subjek melakukan satu tindakan dimana sekaligus berorientasi lega objeknya. Predikat kata kerja ini buruk perut dimulaikan dengan kata imbuhan Ber- atau Mer- Ada verba aktif yang memerlukan pada target Keberagaman-Macam Kata kerja Aktif Lakukan verba ini seorang mempunya tiga varietas, diantaranya yakni Kata kerja Aktif Ekatransitive Verba ini memerlukan target namun lain n kepunyaan pelengkap. Dengan kata lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Mangsa. Verba Aktif Dwitransitif Verba ini memiliki satu predikat dan mengharuskan kesediaan objek dan pelengkap. Pengenalan aktif dwitransitif mempunyai catur unsur S subjek, P predikat, O objek, dan Selabar adendum. Apabila sdiantara pecah ke 4 unsur itu bukan terpenuhi, maka verba ini menjadi kalimatg yang rancu ataupun nan kesuntukan artinya. Verba Aktif Intransitif Verba ini adalah kalimat yang predikat ataupun verbanya tak memerlukan suatu target. Namun, galibnya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap pel, dan keterangan K. Contoh Verba Aktif Bahkan, ayah bunda yang harus menawarkan pelatihan kepribadian dasar anak-anak asuh mereka. Meski sulit, ia masih bertahan di kampung halamannya buat kepelesiran ayah bunda dan adik-adiknya. Polisi mengeluarkan setiap kendaraan nan tidak n kepunyaan dokumen bermotor kamil, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Tetangga bau kencur itu bertanya di mana direktur apartemen RT harus melaporkan kedatangannya di obsesi perumahan ini. Ibu meninggalkan kami berdua bibit buwit dan nenek ketika anda pergi ke Arab Saudi andai pegiat migran. Kami telah menyerahkan donasi makanan kepada pemukim Kampung Duren yang banjir. Semua pemukim menyerbu keluar apartemen detik gempa dunia melanda daerah tingkat plong pukul 545 malam. WIB kemarin. Kami menata ruangan ini sehingga ruangan ini memiliki konsep yang idiosinkratis. Semua penghuni negara berbagi muatan jawab atas apakah rencana pembangunan suatu negara berjalan dengan lancar atau enggak. Dia dan saya tak sengaja berbenturan ketika kami menghadiri pertemuan kampus tahunan. Anda harus menentramkan perasaan kecewa nan Beliau rasakan sehingga beliau enggak menjadi pendendam di musim depan. Dia merupakan salah suatu orang yang bersorak minimal gentur ketika klub sepakbolanya memenangkan beker perlombaan. Asep sangat penasaran, kamu suka menakuti adiknya dengan ular bakau mainan. Koruptor masih bersikeras bahwa dia tidak bersalah dalam kasus pembersihan uang nan menyentak namanya. Bibi membuat kue ulang tahun dengan rencana Doraemon kerjakan putranya nan menaksir khuluk animasi. Lamun hidupnya sulit, ia masih berjuang bagi memasrahkan kebahagiaan kepada tiap-tiap insan tuanya dan kembali kepada adik-adiknya yang masih di desanya dan tinggal di sana. Polisi mengkhususkan ki alat apa pun yang bukan memiliki pengarsipan kendaraan konseptual, baik wahana kereta angin empat atau kendaraan pit dua. Jiran baru itu bertanya di mana apartemen RT harus melaporkan kedatangannya di obsesi perumahan ini. Dian yaitu salah suatu tepuk tangan paling keras ketika klub sepakbolanya memenangkan kejuaraan. Asep tinggal penasaran, dia suka menakuti adiknya dengan ular mainan. Dia tidak mengalir kurang pun dari petisi absolusi dari kami. Ayah mewarnai gerogol flat dengan warna nan lebih kilat detik dia menyambut Lebaran selama seminggu sekali lagi. Ketika saya masih kecil, anda dan saya berkelahi begitu juga ketek dan kucing setiap hari. Keponakan saya menanyakan belas kasih, nan saya janjikan sebagai hadiah bakal memenangkan kancah pertama di sekolah. Sebelum kematiannya, si nenek menyarankan bakal tidak meninggalkan warisan alias menjualnya. Demikianlah yang bisa admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Verba Aktif. Hendaknya dengan materi yang sudah lalu dibahas melalui artikel ini, boleh menerimakan pemahamaan dan manfaat kerjakan sahabat pembaca semua. Baca Kembali Lektur Singkat Pembukaan Asyik Contoh Kalimat Oposisi Sempurna Deduktif Induktif Bahasa Jawa Arketipe Lauk Pauk Contoh Bahasa Ilmiah Pesan Bermakna Tentang Alam Kerangka Paragraf Kata Kata Mungkin Contoh Tindakan Tembang Makhluk Miskin Kata Kata Campuran Syair Longsor Contoh Akta Kagum Komplet Kalimat Superlative Contoh Kalimat Eksplisit Implisit Jenis Diversifikasi Perilaku Kata Kata Kejadian Pantun Iklan
JenisFrasa Verba Berdasarkan jenisnya, frasa verba dibagi dalam 3 kategori, yaitu: 1. Frasa Verba Modifikatif Adalah jenis frasa verba yang berupa kata kerja yang diikuti oleh kata sifat baik di depan ataupun dibelakangnya.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan25 Maret 2022 1628Halo, Tissa Y. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru Ÿ˜Š Kakak bantu jawab, ya. Jawabannya adalah D. Perhatikan penjelasan berikut, ya. Kata kerja atau verba merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menjelaskan suatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan oleh subjek. Ciri-ciri kata kerja adalah 1. Dapat menjadi predikat dalam kalimat 2. Menunjukkan kegiatan 3. Dapat diikuti oleh kata benda, keterangan, maupun kata sifat 4. Dapat diikuti oleh kata negasi, yaitu tidak Contoh kata kerja dalam kalimat adalah - Kami pergi ke Riau menggunakan bus pariwisata. Kata kerjanya adalah 'pergi'. - Dina mengajak Rina ke kantin. Kata kerjanya adalah 'mengajak'. Berdasarkan penjelasan di atas, yang termasuk kelompok verba adalah memasukkan, menulis, menyirami, membuka. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. Semoga membantu Ÿ˜Š Berikutini yang termasuk verba relasional adalah A terlihat menutupi berada B. Berikut ini yang termasuk verba relasional adalah a. School Sekolah Menengah Kebangsaan Taman Connaught; Course Title MANAGEMENT 405; Uploaded By BrigadierOxideMole253. Pages 10 This preview shows page 7 - 9 out of 10 pages.
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai Verba atau kata kerja adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Ciri[sunting] Verba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang lain, terutama dari ../Adjektiva, karena ciri yang berikut berfungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat, walaupun dapat juga mempunyai fungsi lain mengandung makna dasar perbuatan aksi, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas semua verba perbuatan dapat dipakai dalam kalimat perintah, tetapi tidak semua proses dapat dipakai dalam kalimat perintah. verba yang mengandung makna keadaan umumnya tidak dapat menjawab pertanyaan "Apa yang terjadi pada ?" atau "Apa yang dilakukan oleh ?", dan tidak dapat dipakai untuk membentuk kalimat perintah. verba, khususnya yang bermakna keadaan, sering sulit dibedakan dari adjektiva karena kedua jenis kata itu mempunyai banyak persamaan, namun verba tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti paling, sementara adjektiva dapat. Sumber TBBBI Pengelompokan verba[sunting] [sunting] Pengelompokan verba menurut perilaku semantis adalah menurut makna inheren yang terdapat di dalamnya. Perbuatan, menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan oleh subjek? Proses, menjawab pertanyaan Apa yang terjadi pada subjek? Keadaaan, menyatakan bahwa acuan verba berada dalam situasi tertentu. Pengalaman, peristiwa yang terjadi pada subjek begitu saja, tanpa kesengajaan dan kehendaknya. [sunting] Pengelompokan verba menurut perilaku sintaksis ditentukan dari adanya nomina sebagai objek dari kalimat aktif serta kemungkinan objek tersebut berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif verba transitif dan taktransitif. Verba transitif memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek tersebut juga berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Verba ekatransitif diikuti satu objek. Verba dwitransitif diikuti dua nomina, satu sebagai objek dan satunya sebagai pelengkap. Verba semitransitif objeknya boleh ada dan boleh tidak manasuka/opsional. Verba taktransitif tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Verba taktransitif tak berpelengkap Verba taktransitif berpelengkap wajib Verba taktransitif berpelengkap manasuka Verba taktransitif berpreposisi Paradigma inti verba transitif Tanpa reduplikasi Dengan reduplikasi Aktif meng-D meng-D-ku meng-D-D meng-D-D-ku meng-D-mu meng-D-D-mu meng-D-nya meng-D-D-nya Pasif D ku-D D-D ku-D-D kau-D kau-D-D di-D di-D-nya di-D-D di-D-D-nya Imperatif D D-D [sunting] Dasar pembentukan verba dasar bebas tanpa afiks apa pun, dan telah memiliki makna yang independen dasar terikat dasar yang kategori sintaktis maupun maknanya dapat ditentukan hanya setelah ditambahkan afiks. bersifat prakategorial Berdasarkan kedua macam dasar di atas, di dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam bentuk verba verba asal dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam konteks sintaktis, termasuk dalam klausa atau kalimat, baik dalam ragam formal maupun informal. ada, datang, mandi, pergi, tidur, tinggal, suka, tiba, turun kecuali tiba, semua verba bebas di atas dapat pula dipakai sebagai dasar untuk membentuk verba lain. Tiba tidak memiliki turunan verba. Dalam bahasa Indonesia, jumlah verba asal tidak terlalu banyak. Selain yang di atas bangun, cinta, duduk, gugur, hancur, hidup, hilang, ikut, jatuh, kalah, lahir, lari, makan, mati, menang, minum, naik, paham, pecah, pulang, rasa, sadar, tahan, tahu, tenggealm, terbit, tumbang, tumbuh, wiktyakin verba turunan verba yang harus atau dapat memakai afiks, bergantung pada tingkat keformalan bahasa dan/atau posisi sintaktisnya Selanjutnya verba turunan dibagi lagi menjadi tiga, karena sifat wajib dan manasuka afiks mempunyai pengaruh dalam sintaksis Verba turunan dasar bebas, afiks wajib memerlukan afiks supaya dapat berfungsi sebagai verba dasarnya bukan verba mendarat, melebar, mengering, membesar, berlayar, bersepeda, bertelur, bersuami, Verba turunan dasar bebas, afiks manasuka dapat memiliki afiks ataupun berdiri sendiri dasarnya verba baca, membaca, beli, membeli, ambil, mengambil, dengar, mendengar, kerja, bekerja, jalan, berjalan, Verba turunan dasar terikat, afiks wajib memerlukan afiks dasarnya prakategorial bertemu, bersua, menemukan, menyelenggarakan, mengungsi, berjuang, Dalam kalimat imperatif, afiks pada kelompok pertama di atas harus dipertahankan, sebaliknya, afiks meng- pada kelompok kedua malah harus dihapuskan dalam kalimat imperatif, kecuali jika tidak berobjek. Selain itu, tiadanya afiks itu ataupun afiks ber- bergantung pada keformalan gaya bahasa yang dipakai. Bila gaya bahasanya formal, maka afiks dipertahankan, tetapi bila informal, afiks itu dapat ditiadakan untuk kelompok kedua. Sementara untuk kelompok pertama, gaya bahasa yang informal pun afiks masih tetap dipertahankan, baik dalam bentuk utuhnya, maupun dalam bentuk yang sudah sedikit diubah. Di samping itu, verba turunan 3 subkelompok di atas juga dapat berupa dua bentuk berikut Verba turunan berulang atau reduplikasi berjalan-jalan, memukul-mukul, makan-makan, Verba turunan majemuk atau paduan naik haji, campur tangan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, Penurunan verba[sunting] Proses penurunan verba bisa melalui empat cara Pengafiksan/afiksasi penurunan verba dengan penambahan afiks pada dasar. dengan prefiks / awalan dengan sufiks / akhiran dengan konfiks / awalan dan akhiran yang mengapit kata dasar dan membentuk satu kesatuan dengan klofiks / awalan dan kata dasar yang sudah berakhiran, atau sebaliknya dengan infiks / sisipan tidak produktif lagi Reduplikasi penurunan verba dengan pengulangan kata. Pemajemukan penurunan verba dengan penggabungan atau pemaduan dua dasar atau lebih. Transposisi penurunan verba dari kelas kata lain. sufiks →prefiks ↓ mandiri -kan -i -an mandiri -kan -i meng- meng- meng-kan meng-i ber- ber- ber-kan ber-an ter- ter- ter-kan ter-i di-kau-ku- di-kau-ku- di-kankau-kanku-kan di-ikau-iku-i Beberapa afiksasi lain prefiks memper- diper-, terper-, bersi-, memper-i diper-i, terper-i, memper-kan diper-kan, terper-kan, se-, ke-an Urutan penurunan verba[sunting] Urutan penurunan verba mengikuti kaidah tertentu Jika prefiks tertentu mutlak diperlukan untuk mengubah kelas kata dari dasar non-verba menjadi verba, maka prefiks itu tinggi letaknya dalam hierarki penurunan kata. Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan sufiks tertentu dan kehadiran kedua afiks itu terpadu dan maknanya pun tak terpisahkan, maka baik prefiks maupun sufiks mempunyai tempat dalam hierarki penurunan kata yang sama tingginya. Dengan kata lain, prefiks dan sufiks itu merupakan konfiks. Jika prefiks tertentu terdapat pada verba dengan dasar nomina yang bersufiks tertentu, maka sufiks itu lebih tinggi letaknya daripada prefiks dalam hierarki penurunan kata. Mis nomina berakhiran -an yang diberi awalan ber- Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan akhiran tertentu, hubungan antara sufiks dan dasar telah menumbuhkan makna tersendiri, dan penambahan prefiks tidak mengubah makna leksikal, mak atempat sufiks dalam hierarki penurunan kata lebih tinggi daripada prefiks. karena dalam gaya bahasa yang tidak formal, prefiks itu ditanggalkan, dan dalam kalimat tertentu prefiks harus ditanggalkan mis. kalimat imperatif atau diganti dengan prefiks lain mis. kalimat aktif menjadi kalimat pasif Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan akhiran tertentu, hubungan antara prefiks dan dasar kata telah menghasilkan perubahan kelas kata, dan penambahan sufiks tidak mengubah kelas kata lagi, maka dalam hierarki penurunan kata prefiks itulah yang lebih tinggi daripada sufiks. Mis nomina berawalan ber- yang diberi akhiran -kan Jika prefiks tertentu terdapat bersama dengan sufiks tertentu, dan kedua-duanya menentukan makna leksikal tanpa menjadi konfiks, maka maknalah yang kita anggap menentukan hierarki pembentukan. berhentikan, misalnya, kita anggap diturunkakn dari berhenti, bukan dari hentikan, karena maknanya 'menyebabkan berhenti', bukan 'ditandari oleh hentikan'. Dari keenam kaidah di atas tampaklah bahwa yang menjadi patokan utama adalah wajib-tidaknya afiks. Jika wajib, maka hierarkinya tinggi. Kecuali untuk sejumlah verba yang terkelompokkan pada nomor 5, pada umumnya sufiks dalam hierarki penurunan kata lebih tinggi letaknya daripada prefiks.
Berikutinilah beberapa macam dari frasa ini, yaitu: Frasa Verba Apositif Yaitu frasa yang terdiri dari gabungan kata dimana kata yang satu menjelaskan kata lainnya. Frasa Verba Modifikatif Yaitu frasa yang terdiri dari gabungan kata, dimana kata yang satu dibatasi oleh kata yang lain yang juga berfungsi sebagai keterangan. Frasa Verba Koordinatif Berikut ini adalah jenis-jenis atau macam-macam kelompok kata yang disertai arti dan contohnya 1. Kelompok nomina Merupakan kelompok kata dengan nomina sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas. Kata-kata lain yang berfungsi sebagai penjelas itu dapat berupa nomina, verba, adjektiva, atau kata-kata yang lain. Contoh Satu buku pelajaran Bahasa Indonesia SMA itu Pada contoh di atas, buku adalah nomina yang berfungsi sebagai inti dan kata-kata lain berfungsi sebagai penjelas. Kata-kata penjelas bisa dikategorikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. 2. Kelompok verba Merupakan kelompok kata dengan verba sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas. Contoh akan bekerja Pada contoh di atas, bekerja adalah kata inti dan akan adalah kata penjelas. 3. kelompok adjektiva Merupakan kelompok kata dengan adjektiva sebagai intinya. Kelompok adjektiva dibentuk dengan menggabungkan adjektiva dan adverbia. Contoh sangat malas sangat merupakan adverbia dan malas merupakan adjektiva yang berfungsi sebagai inti 4. Kelompok adverbia Merupakan kelompok kata dengan inti adverbia dan penjelas yang berupa adverbia lainnya. Contoh dengan sangat sulit Kata sangat berfungsi sebagai penjelas dan dua kata sisanya yaitu dengan sulit berfungsi sebagai inti, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 5. Kelompok preposisi Merupakan kelompok kata yang mengandung preposisi sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas. Contoh tepat sebelum Pada contoh di atas, "sebelum" merupakan preposisi yang menjadi inti dan tepat merupakan penjelas. Itulah jenis-jenis kelompok kata beserta arti dan contohnya. Pelajari aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS! Ciriciri verba dapat diketahui dengan mengamati perilaku bentuk-bentuk kebahasaannya (morfologi, sintaksis, dan semantiknya). Tulisan ini akan mengamati verba dari aspek semantic atau maknanya. Dari aspek semantik (maknanya), verba terbagi menjadi tiga, yaitu (1) verba perbuatan (aksi), (2) proses, dan (3) keadaan.
– Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu verba, ciri ciri verba, jenis dan contoh verba. Langsung saja kita simak penjelasannya berikut ini. Pengertian verba kata kerja Verba Verba atau dengan kata lain kata kerja ialah suatu kata yang berfungsi untuk menerangkan tentang suatu aktifitas atau suatu perbuatan/ kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Sehingga bisa disimpulkan bahwa definisi kata kerja verba adalah kata yang memiliki fungsi untuk menjelaskan dan menunjukkan suatu tindakan seseorang subjek. Ciri-ciri verba Mempunyai fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat. contoh – Pencuri itu lari. -Mereka sedang belajar di kamar -Bom itu seharusnya tidak meledak -Orang asing tidak akan suka masakan Indonesia Verba belajar, meledak, dan suka berguna sebagai inti predikat Verba mempunai makna perbuatan aksi , proses, atau keadaan yang bukan sifat Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti paling seperti kata mati atau suka Pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata kata yang menyatakan kesangatan misalnya sangat pergi, bekerja sekali Jenis-jenis verba Didalam kata kerja, Lalu terbagi lagi menjadi dua macam atau dua jenis. Adapun macam/jenis kata kerja verba ialah antara lain kata kerja transitifverba transitif dan kata kerja intransitif verba taktransisif, berikut penjelasannya Kata kerja transitif 1. Verba Transitif Kata kerja transitif verba transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objekdalam kalimat aktif, dan objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut. 1. Ibus sedang membersihkanp kamar itu.o 2. Rakyat mencintai pemimpin yang jujur. 3. Polisi harus memperlancar arus lalu lintas. 4. Sekarang orang sukar mencari pekerjaan. 2. Verba Ekatransitif Adalah verba transitif yang diikuti oleh satu objek contoh Ibu akan membeli baju Saya sedang mencari pekerjaan contoh lain membawa membuktikan mengerjakan merestui membeli mengadili memperbaiki mempermainkan 3. Verba Dwitransitif Adalah verba yang dalam kalimat aktif dapat diikuti oleh dua nomina, satu sebagai objek satu sebagai pelengkap. contoh Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan Ibu membelikan kakak baju baru contoh lain membawakan membelikan mencarikan menamai menugasi mengirimi menyerahi memanggil 4. Verba Semitransitif Adalah verba yang objeknya boleh ada boleh tidak. Contoh Ayah sedang membaca koran. Kata koran boleh ada boleh tidak Ayah sedang membaca Contoh lain makan, minum, menulis, menonton, menyimak, membaca 5. Verba Taktransitif Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut. 1. Ayah sedang mandi. 2. Kami harus bekerja keras untuk membangun negara. 3. Petani di pegunungan bercocok tanam jagung. jagung = pelengkap Verba mandi dan bekerja ialah merupakan verba taktransitif karena tidak dapat diikuti nomina. Verba bertanam memang diikuti oleh nomina jagung, Akan tetapi nomina tersebut bukan sebuah objek dan tidak menjadi sebuah subjek dalam kalimat itu, bertanam disebut verba taktransitif, sedangkan jagung merupakan pelengkap. Pelengkap tidak harus nomina. Dengan begitu, verba taktransitif dibagi atas dua macam, yakni verba yang berpelengkap dan verba tak berpelengkap. Perhatikan kalimat berikut. 1. Rumah orang kaya itu berjumlah dua puluh buah. 2. Dia sudah mulai bekerja. 3. Anak itu kedapatan merokok. Verba berjumlah, mulai, dan kedapatan adalah verba berpelengkap, dan pelengkap verba itu harus ada dalam kalimat. verba taktransitif berpelengkap wajib Perhatikan kalimat berikut. 1. Nasi telah menjadi bubur. 2. Kekayaannya bernilai seratus miliar rupiah. 3. Bajunya berwarna kuning. Verba menjadi, bernilai, berwarna juga merupakan verba berpelengkap. Akan tetapi dengan kata lain ketiga verba itu dapat juga tidak diikuti oleh pelengkap, Perhatikan contoh berikut. 1. Pikiran yang dikemukakannya bernilai. 2. Film itu berwarna. verba taktransitif berpelengkap manasuka Perhatikan kalimat berikut. 1. Anak itu tersipu-sipu. 2. bibit kelapa itu sudah tumbuh. Verba tersipu-sipu dan tumbuh adalah verba yang tidak dapat diberi pelengkap. 3. Bibit kelapa itu tumbuh subur. Kata subur dapat diparafrasekan menjadi dengan subur. Verba Taktransitif yang tidak berpelengkap Contoh berdiri berlari tenggelam membaik membusuk datang menghijau terkejut timbul duduk terkicuh memburuk Verba Taktransitif yang berpelengkap wajib Contoh beratapkan berdasarkan merupakan berlandaskan menyerupai berkata bahwa Verba Taktransitif yang berpelengkap manasuka Contoh berharga naik ketahuan berdinding berbaju kehujajan beratap bercat kecopeta berhenti berdinding berpintu merasa berpagar berpola 6. Verba Berpreposisi Verba berpreposisi adalah verba taktransistif yang sulalu diikuti oleh preposisi tertentu, seperti kalimat berikut. 1. Kami belum tahu akan/tentang hal itu. 2. Saya sering berbicara tentang hal itu. Contoh lain cinta pada teringat akan/pada suka akan tergolong dalam terbagi atas terkenang akan sesuai dengan terdiri atas 7. Verba Material Pengertian dari Verba Material Arti dari Verba Material adalah sebuah kata kerja yang memiliki imbuhan dengan mengacu kepada bentuk tindakan fisik, atau perbuatan yang sedang dilakukan partisipan secara fisik atau tindakan langsung. Contoh kata dan kalimat yang menggunakan Verba Material 1. Memukul, Ayah memukul paku dengan palu cukup keras agar tembus kedalam tembok. 2. Melihat, Kami melihat matahari terbenar dari atas bukit. 3. Menulis, Ketika Pak Guru sedang menerangkan pelajaran, aku menulis di dalam buku. 4. Memotong, Kakak membantu ibu memotong sayuran di dapur. 5. Mengendarai, Kakakku sedang belajar mengendarai motor barunya. 8. Verba tingkah laku Pengertian Verba Tingkah Laku Arti dari Verba Tingkah Laku ialah merupakan sebuah kata kerja yang tindakannya dilakukan dengan mengacu kepada ungkapan. Contoh kalimat dan kata yang menggunakan Verba Tingkah Laku 1. Menolak, Tina menolak meminjamkan buku tulisnya. 2. Menikmati, Andin sangat menikmati mainan pemberian paman sampai lupa makan. 3. Memahami, Riska mulai memahami cara melipat baju. 4. Menerima, Aku menerima telepon dari paman dan bibi. 5. Merasa, hari ini dapat nilai 6 padahal aku sudah merasa menjawab soal dengan benar semua. Demikian penjelasan mengenai materi verba atau dengan arti lain kata kerja, semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Artikel Lainnya Rumus Luas Bangun Datar Rumus Luas Trapesium Contoh Karmina – Pengertian, Ciri Ciri Karmina atau Pantun Kilat Rumus Keliling dan Luas Jajar Genjang
AqdzGl0.
  • w8npm1wgz0.pages.dev/404
  • w8npm1wgz0.pages.dev/588
  • w8npm1wgz0.pages.dev/196
  • w8npm1wgz0.pages.dev/176
  • w8npm1wgz0.pages.dev/80
  • w8npm1wgz0.pages.dev/411
  • w8npm1wgz0.pages.dev/97
  • w8npm1wgz0.pages.dev/208
  • berikut ini termasuk kelompok verba