1 Satu setengah liter air dan 1 cup air panas 2. 300 ml cuka putih (white vinegar) 3. 60 ml cairan pencuci piring (dishwashing liquid) 4. 25 ml minyak kayu putih (eucalyptus oil - water soluble solution/larut dalam air) HALAMAN : 1 2 LIHAT SEMUA Mohon tunggu Lihat Catatan Selengkapnya Beri Komentar
Bagaimana sih cara membuat disinfektan untuk corona yang aman di rumah? Ternyata kita bisa manfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, lho. COVID-19 bisa menular saat kita menyentuh benda yang terpapar virus corona maka dari itu sangat disarankan melakukan disinfeksi secara rutin. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI juga sudah memberikan panduan cara disinfeksi yang aman dengan bahan yang mudah ditemukan. Baca juga Fakta di Balik Temuan Virus COVID-19 Bertahan 28 Hari di Layar Ponsel Bahan-bahan untuk membuat cairan disinfektan Sebelum membuat cairan disinfektan sendiri, kita harus siapkan bahan-bahan dan beberapa perlengkapannya terlebih dahulu. Melansir panduan dari Kemenkes RI, berikut bahan-bahan yang bisa kamu jadikan sebagai cairan disinfektan adalah 1. Larutan pemutih Larutan pemutih ini mengandung zat aktif bernama hipoklorit. Beberapa merek yang mudah ditemukan di antaranya BayclinSo Klin PemutihProklin, dll Natrium hipoklorit pemutih/klorin dapat digunakan pada konsentrasi yang disarankan 0,1 persen atau ppm 1 bagian dari pemutih rumah tangga dengan kekuatan 5 persen menjadi 49 bagian air. 2. Bahan disinfektan dari klorin Kamu juga sering dong denger klorin atau kaporit yang kerap dipakai di kolam renang? Bahan dengan zat aktif hipoklorit ini, juga bisa dijadikan bahan membuat cairan disinfektan. Kamu bisa menggunakan klorin dalam bentuk Kaporit bubukKaporit padatKaporit tablet, dll 3. Karbol atau lysol Cairan berbahan karbol atau lysol punya kandungan zat aktif bernama fenol. Beberapa merek yang mengandung zat aktif ini di antaranya WipolSupersolBebek karbolWangiSOS Karbol Wangi, dll 4. Pembersih lantai juga bisa jadi bahan disinfektan Produk pembersih dengan kandungan benzalkonium klorida juga bisa kamu jadikan bahan membuat cairan disinfektan. Beberapa merek dengan kandungan ini di antaranya Super PellSo Klin Pembersih LantaiSOS Pembersih LantaiHarpicDettol Floor Cleaner, dll 5. Disinfektan diamin Bahan disinfektan diamin memiliki kandungan zat aktif bernama N-3-aminopropyl-N-Dodecylpropane – 1,3- diamine. Beberapa merek yang bisa dipakai yaitu Netbiokem DSAMMicrobac ForteTM Suprosan DASteridine MultiSurface, dll 6. Disinfektan peroksida Terakhir yang bisa kamu pakai untuk membuat disinfektan adalah bahan dengan kandungan hidrogen peroksida. Beberapa merek yang tersedia di antaranya SanosilClorox Hydrogen PeroxideAvmor EP 50Sporox II, dll Kamu bisa memilih bahan mana yang ingin kamu pakai di atas. 7. Peralatan dan bahan-bahan disinfektan lain Selain bahan-bahan di atas, kamu juga sebaiknya menyiapkan peralatan lain, di antaranya Air sebagai bahan campuranSarung tangan, untuk melindungi kulit dari bahan aktif yang ada di cairan disinfektanBotol semprot yang digunakan untuk menyimpan cairan disinfektanLap bisa lap kain biasa atau lap dari kain kaneboPertimbangkan pelindung mata untuk potensi bahaya percikan Baca Juga Fakta-fakta Mutasi Virus Corona D614G 10 Kali Lebih Mudah Menular Cara membuat disinfektan dengan takaran tepat Setelah menyiapkan semua bahannya, kini kamu bisa lanjut mengetahui cara membuat cairan bahan-bahan disinfektan. Setiap bahan punya aturan takarannya masing-masing. Berikut cara membuat cairan disinfektan yang aman. 1. Larutan pemutih Jika kamu membuat dari produk pemutih, kamu bisa encerkan 100 ml cairan pemutih dengan 900 ml air. Namun konsentrasi campuran pemutih sebagai bahan-bahan disinfektan juga bisa dibuat tergantung pada tujuannya Untuk membersihkan permukaan keras seperti pelat dan meja, rasionya 180. Itu setara dengan 1 cangkir 240 mililiter pemutih dengan 5 galon 18,9 liter air, atau 2,5 sendok makan pemutih dengan 2 cangkir membuat larutan 110 untuk mendisinfeksi fasilitas kesehatan yang mungkin tercemar oleh penularan, kita memerlukan 1 bagian pemutih untuk setiap 9 bagian air Saat membuat cairan disinfektan menggunakan larutan pemutih, sebaiknya jangan tambahkan beberapa bahan-bahan ini karena berbahaya Amonia. Saat dicampur dengan pemutih amonia dapat mengubah klorin dalam pemutih menjadi gas kloramin. Menghirup asap dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dan asam seperti cuka atau pembersih jendela. Saat bercampur larutannya menghasilkan gas klor. Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri dada, muntah, dan bahkan Saat dicampur dengan putih, alkohol berubah menjadi kloroform. Menghirup kloroform dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan pingsan. 2. Cara membuat disinfektan dari bahan klorin Berikut adalah jumlah kaporit yang dilarutkan dalam 100 liter air untuk membuat cairan disinfektan, berdasarkan kadar klorin yang terkandung Kadar KlorinDisinfektan 3%Disinfektan 6%17%17,65 kg35,30 kg40%7,5 kg15 kg60%5 kg10 kg70%4,28 kg8,57 kg90%3,33 kg6,66 kg 3. Cara membuat disinfektan dari bahan karbol Campurkan atau encerkan 30 ml cairan karbol dengan 1 liter air. Jika kesulitan menemukan alat takar, 30 ml ini setara dengan 2 sendok makan. 4. Pembersih lantai Untuk membuat cairan disinfektan dari pembersih lantai, campurkan 1 tutup botol per 5 liter air, ya. 5. Cara membuat disinfektan dari bahan diamin dan peroksida Untuk takaran dan cara menggunakannya, kamu bisa mengikuti petunjuk penggunaan setiap produk yang kamu beli. Informasi penting yang perlu diperhatikan saat membuat disinfektan Dalam membuat cairan dengan bahan-bahan disinfektan ini, kamu tidak boleh mencampurkan satu bahan dengan bahan lain, ya. Cukup pilih salah satu bahan saja! Selain itu, pastikan kamu menggunakan produk yang sudah memiliki izin edar. Pastikan saat mencampur bahan, kamu menggunakan sarung tangan atau pelindung. Kamu bisa menyimpan bahan campuran tadi di botol dengan semprotan agar mudah menggunakannya. Baca Juga Asrama dan Tempat Umum Berpotensi Jadi Klaster Virus Corona, Cek Faktanya! Tips aman saat membuat cairan disinfektan sendiri Saat membuat sendiri laruran disinfektan di rumah, kamu harus selalu memastikan cara yang dilakukan aman ya. Berikut beberapa panduan keamanan dalam membuat disinfektan menurut situs WHO Disinfektan dan konsentrasinya harus dipilih dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan permukaan dan untuk menghindari atau meminimalkan efek racun pada anggota rumah tangga atau pengguna ruang publikHindari menggabungkan disinfektan, seperti pemutih dan amonia, karena campuran dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan melepaskan gas yang berpotensi fatalJauhkan anak-anak, hewan peliharaan, dan orang lain selama pengaplikasian produk hingga produk kering dan tidak berbauBuka jendela dan gunakan kipas sebagai ventilasi. Menjauhlah dari bau jika menjadi terlalu kuat. Larutan disinfektan harus selalu disiapkan di tempat yang berventilasi tangan kamu setelah menggunakan disinfektan apa pun, termasuk tisu rapat saat tidak digunakan. Tumpahan dan kecelakaan lebih mungkin terjadi jika kontainer biarkan anak-anak menggunakan tisu disinfektan. Jauhkan cairan pembersih dan disinfektan dari jangkauan anak-anak dan hewan barang sekali pakai seperti sarung tangan dan masker jika digunakan selama pembersihan. Jangan bersihkan dan gunakan gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan tangan atau sebagai tisu pelindung diri minimum yang direkomendasikan saat melakukan desinfeksi di lingkungan non-perawatan kesehatan adalah sarung tangan karet, celemek kedap air, dan sepatu tertutup. Pelindung mata dan masker medis mungkin juga diperlukan untuk melindungi dari bahan kimia yang digunakan atau jika ada risiko terciprat. Benda dan area yang perlu dilakukan disinfeksi Jika kamu berencana melakukan disinfeksi pada rumah, berikut beberapa bagian yang tidak boleh kamu lewatkan LantaiRemote TV atau ACKomputerToiletSaklar lampuSandaran tangan kursiPegangan pintuDan semua benda atau fasilitas yang sering disentuh Berikut langkah-langkah melakukan disinfeksi yang aman Gunakan sarung tangan yang dapat digunakan kembali atau sekali pakai untuk pembersihan dan desinfeksi rutinBersihkan permukaan menggunakan sabun dan air, kemudian gunakan disinfektanMembersihkan dengan sabun dan air mengurangi jumlah kuman dan kotoran di permukaan. Sementara disinfeksi membunuh kuman di pembersihan rutin pada permukaan yang sering disentuh Cara penyemprotan disinfektan yang dianjurkan Meski risiko penularan yang terjadi melalui permukaan terbilang masih lebih kecil dibandingkan dari orang ke orang. Akan tetapi dilansir Wired, CDC tetap menyarankan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh di rumah setidaknya sekali sehari. Ini penting, mengingat virus COVID-19 mampu bertahan hidup di permukaan seperti karton selama 24 jam, bahkan hingga dua atau tiga hari di atas plastik dan baja tahan karat. Adapun cara penyemprotan disinfektan yang dianjurkan, adalah dengan membersihkan permukaan benda dari debu, atau kotoran lain memakai air sabun dan handuk tangan terlebih dulu. Selanjutnya semprotkan disinfektan yang sesuai ke permukaan benda, dan terakhir lap menggunakan kain kering. Cara menyimpan cairan disinfektan Semua larutan disinfektan harus disimpan dalam wadah buram, di area tertutup yang berventilasi baik yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan idealnya harus disiapkan baru setiap hari. Di ruang dalam ruangan, penggunaan disinfektan secara rutin ke permukaan melalui penyemprotan tidak disarankan untuk COVID-19. Jika disinfektan akan diterapkan, ini harus melalui kain atau lap yang direndam dalam disinfektan. Apakah disinfektan dapat dipakai untuk badan? Pemakaian disinfektan untuk badan, baik secara langsung maupun lewat bilik disinfektan tidak disarankan karena berisiko mengiritasi kulit. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa. Apakah bahan makanan harus disemprot dengan cairan disinfektan? Jika permukaan benda yang sering disentuh harus rutin dibersihkan dengan larutan disinfektan, lalu bagaimana cara membersihkan bahan makanan dari toko bahan makanan, misalnya buah, sayuran, atau barang yang dikemas? Tidak ada bukti hingga saat ini bahwa virus corona dapat ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Coronavirus tidak bisa berkembang biak dalam makanan, mereka membutuhkan hewan atau inang manusia untuk berkembang biak. Virus COVID-19 umumnya diduga menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan. Saat ini, tidak ada bukti yang mendukung penularan virus COVID-19 yang terkait dengan makanan. Sebelum menyiapkan atau menyantap makanan, penting untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 40-60 detik. Panduan keamanan dan penanganan makanan secara teratur harus diikuti. Perbedaan hand sanitizer dan disinfektan Selain cairan disinfektan, benda lain yang wajib dimiliki sebagai upaya mencegah tertular COVID-19 adalah hand sanitizer. Meski fungsinya mirip, namun hand sanitizer dan disinfektan masing-masing memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dilansir Farmasi UGM, hand sanitizer umumnya mengandung antiseptik seperti alkohol 60-70 persen. Kadar ini jauh lebih rendah daripada yang terdapat di dalam disinfektan. Sementara disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri pada permukaan benda mati, seperti furnitur, ruangan, lantai, dll. Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
PembersihAC. Membuat Pembersih AC Pembersih AC adalah cairan yang berfungsi untuk : merawat & menjaga ac, mencegah kebocoran gas freon yang disebabkan oleh karat. Membasmi jamur, bakteri, kuman dan udara jadi segar. Pembersih kisi-kisi AC. Alat-alat membuat pembersih Ac : wadah, pengaduk , timbangan,gelas ukur.
Agartidak melemahkan daya aktifnya, untuk membuat disinfektan dari bahan ini disarankan perbandingannya tidak jauh berbeda antara cairan pemberiih dan air. "Anjurannya secara sederhana adalah sekitar 10 tutup botol cairan pembersih lantai diencerkan dengan air 1 liter.
Salah satu “sampah” yang sering berada di rumah adalah “sampah” organik. Kita bisa mengganti sebutan “sampah” organik menjadi sisa organik, karena ternyata sisa organik mempunyai banyak sekali manfaat jika diolah dengan benar, misalnya dibuat menjadi pupuk kompos atau dibuat menjadi eco-enzyme. Kalau kita sudah familiar terhadap pupuk kompos, lain halnya dengan eco-enzyme. Ternyata, banyak juga teman-teman yang masih belum mengenal eco-enzyme beserta manfaatnya. Yuk kita mengenal lebih jauh tentang eco-enzyme dan cara membuat eco-enzyme dirumah! gampang banget lhooo ternyata. Apa sih yang disebut Eco-enzyme? Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas penemuannya tersebut. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for Naturopathy and Protection of Families in Penang Malaysia, kemudian membantu untuk menyebar luaskan segudang manfaat dari Eco-enzyme ini. Apa saja manfaat Eco-enzyme? Eco-enzyme memiliki segudang manfaat. Cairan ini merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dll. Yuk kita lihat apa saja manfaat eco-enzyme dan bagaimana cara penggunaannya. 1. Sebagai cairan pembersih serbaguna Kita bisa menggunakan cairan Eco-enzyme sebagai cairan untuk membersihkan seluruh rumah, baju, bahkan sayur dan buah juga lho. Side note Hanya siapkan larutan campuran Eco-Enzyme dan air setiap kali pakai atau dengan maksimal waktu penyimpanan 7 hari. Penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan bakteri yang ada pada air tumbuh dan merusak larutan pembersih. 2. Pupuk tanaman Selain untuk bersih-bersih, Eco-Enzyme juga berguna untuk pupuk tanaman kita juga lho. Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran yang kamu tanam. Aplikasi campurkan 30 ml Eco-enzyme ke dalam 2 liter air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi oleh note Jangan gunakan 100% larutan eco-enzym ke tanah atau tanamanmu karena akan membuat tanah asam dan “membakar” tanamanmu. 3. Pengusir hama Eco-Enzyme sangat efektif untuk mengusir hama tanaman seperti anggrek dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Aplikasi campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke area yang kamu targetkan untuk bebas hama. 4. Melestarikan lingkungan sekitar Larutan pembersih komersial yang ada sekarang sering kali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut. Penggunaan Eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita. Dr. Joean Oon mengklaim bahwa 1 liter laurtan Eco-Enzyme dapat membersihkan hingga 1000 liter air sungai tang tercemar. Jadi, setiap kali kamu selesai bersih-bersih atau mencuci baju dengan menggunakan Eco-Enzyme, kamu telah berkontribusi dalam pelestarian lingkungan di sekitarmu lhooo. Happy wallet, happy planet! Cara membuat Eco-Enzyme ternyata sangat mudah! Kamu cukup siapkan kontainer plastik bekas bisa berupa botol/toples bekas atau jerrycan, air, gula, dan kulit buah yang lunak dengan rasio 1013. Kulit buah yang bisa digunakan misalnya seperti kulit buah jeruk, jeruk nipis, lemon, apel, manngga, daun pandan, sereh dll. Penggunaan sisa sayur juga bisa. Rekomendasi proporsi sisa buahsayur adalah 8020. Penggunaan sisa sayur yang terlalu banyak akan menyebabkan aroma Eco-Enzyme menjadi kurang segar. Dibawah ini resep pembuatan Eco-Enzyme untuk botol ukutan 1 liter ya. Silahkan di sesuaikan dengan wadah masing-masing. Bahan 500 ml air 50 gram gula pasir bisa juga dengan gula merah 150 gram kulit buah Alat Botol plastik bekas ukuran 1 liter Timbangan digital Corong Cara membuat Siapkan wadah plastik bekas yang bisa ditutup rapat. Jangan gunakan wadah berbahan logam karena kurang elastis. Proses fermentasi akan menghasilkan gas sehingga membutuhkan wadah yang elaMasukkan 500 ml air ke dalam wadah plastik diikuti dengan 50 gram gula pasir. Masukkan sisa kulit buah atau sisa sayur ke dalam wadah Sisakan tempat untuk proses fermentasi. Jangan isi wadah hingga penuh! Aduk atau Jungkir balikkan botol atau wadah plastikmu sampai larutan air dan gula bercampur. Jangan dikocok! Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi. Aduk atau jungkir balikkan wadah/botol plastik dilanjutkan dengan membuka tutup wadah/botol plastik setiap hari selama 1 bulan pertama Simpan di tempat dingin, kering dan berventilasi. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam kulkas! Fermentasi berlangsung selama 3 bulan untuk daerah tropis dan 6 bulan untuk daerah subtropis Setelah 3-6 bulan, silahkan panen Eco-enzyme mu! yeay!! Kamu juga bisa menyimak pembuatan Eco-Enzyme di video ini DIY Eco Enzyme at your home Setelah eco-enzyme matang dan selesai dipanen, ampas eco-enzyme dapat dikomposkan. Yuk cari tahu cara mengompos mulai dari rumah disini. Untuk Kamu yang ingin mulai mengompos, nggak perlu takut ribet dengan paket-paket perlengkapan ini Sustaination Mini Grow Kit – Paket Berkebun Organik Lengkap Rp Paket Komposter 25 Liter untuk Pemula dengan Sekop Set 3 Pcs Rp Paket Komposter 25 Liter untuk Pemula dengan Sekop Lipat Rp Peralatan Berkebun Lengkap Paket 3 Sekop 22 x 6 cm Rp Paket Berkebun Tanaman Organik Lengkap – Grow Kit untuk Pemula Rp – Rp Komposter Kit Mini 8 Liter Untuk Pemula Rp Jadi gimana? sudah siap untuk membuat Eco-Enzyme pertamamu? atau sudah pernah membuat Eco-Enzyme? Yuk share pengalamanmu di kolom komentar. ecoenzyme diyproject DIY minimsampah zerowasteindonesia olahsisaorganik zerowaste Dwi Sasetyaningtyas, atau akrab dipanggil Tyas, memulai perjalanannya untuk hidup lebih berkelanjutan dan minim sampah di tahun 2018. Saat ini, Tyas sedang menulis buku tentang hidup berkelanjutan yang segera akan diterbitkan akhir tahun ini. Tentusaja bahan ini sangat mudah ditemukan di pasaran. Ambil 2 sendok makan karbol dan larutkan dalam 1 liter air bersih. Aduk hingga rata. Pembersih Lantai. Pembersih lantai juga bisa digunakan sebagai alternatif untuk membuat disinfektan sendiri. Ambil cairan pembersih lantai dan tuangkan pada tutup botol.Cara membersihkan AC sendiri di rumah ternyata mudah dilakukan. Maka dari itu, Anda jangan terburu-buru memanggil penyedia jasa layanan. Membersihkan AC merupakan hal yang penting, terutama bagi beberapa orang yang tidak pernah lupa untuk menyalakan pendingin ruangan atau air conditioner AC. Dengan ini, kualitas udara di rumah dapat benar-benar terjaga. AC yang tidak dirawat secara berkala bisa menjadi polusi udara bagi penghuninya, lho. Akibatnya, bukan tidak mungkin Anda akan terkena berbagai jenis penyakit, terutama penyakit infeksi saluran pernapasan. Baca Juga10 Peran Anak dalam Keluarga yang Wajib Diketahui Si Kecil6 Alasan Mengapa Ventilasi Rumah Penting bagi KesehatanCegah Tagihan Bengkak, Ini Cara Menghemat Listrik yang Mudah Dilakukan Ciri-ciri AC kotor AC yang kotor harus segera dibersihkan agar tidak merusak komponen di dalamnya. Anda perlu mengenali ciri-ciri AC kotor sebelum melakukan service, seperti AC sudah tidak dingin lagi AC mengeluarkan hawa panas Bunyi berisik Ventilasi AC mengeluarkan sedikit udara AC mengeluarkan bau yang tidak sedap AC sering mati sendiri Air freon bocor Jika Anda mendapati tanda seperti di atas, sebaiknya segera bersihkan pendingin ruangan Anda dan membawanya untuk diperiksa. Baca juga Kenali Ciri-Ciri Freon AC Bocor agar Terhindar dari Bahayanya Bahaya yang mengintai kesehatan jika AC tidak dibersihkan secara rutin Jika AC ruangan jarang dibersihkan, dapat berisiko menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan Supaya AC di ruangan bisa tahan lama dan berfungsi dengan baik, sebaiknya Anda selalu menjaga kebersihannya. Sebab, apabila AC ruangan tidak dirawat secara berkala maka bisa menjadi sarang kuman, debu, dan kotoran. Kuman dan kotoran tersebut dapat disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui indera penciuman. Jika pada saat itu sistem imunitas tubuh Anda sedang lemah, Anda akan lebih rentan terkena berbagai macam penyakit, seperti batuk kronis, hidung tersumbat, mengi, hingga iritasi mata. Selain itu, saat pendingin udara tidak dibersihkan secara menyeluruh, terutama filter AC-nya, berbagai jenis bakteri dan jamur bisa berkembang biak di sana. Saat mikroorganisme tersebut terhirup oleh Anda, mereka dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia. Terutama jenis pneumonia yang berpotensi fatal akibatnya, yakni penyakit Legionnaire yang disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophila. Debu dan kotoran yang dibiarkan terus menumpuk di filter AC juga dapat membuat beban kerjanya semakin berat. Akibatnya, AC tidak dapat bekerja dengan maksimal sehingga meningkatkan daya listrik yang terpakai. Anda pun harus bersiap mengeluarkan uang lebih banyak karena tagihan listrik yang membengkak. Oleh sebab itu, Centers for Disease Control and Prevention CDC Amerika Serikat menyarankan agar setiap orang yang memasang AC untuk rutin membersihkannya untuk menghindari peningkatan risiko penyakit infeksi saluran pernapasan. Cara membersihkan AC biasanya dibagi menjadi dua. Pertama, bagian kecil, yaitu unit bagian dalam AC indoor meliputi filter dan cover penutup AC. Kedua, bagian besar, yang termasuk kumparan evaporator dan bagian outdoor. Sebelum mulai membersihkan, pastikan AC ruangan Anda dalam keadaan mati. Bila perlu, matikan semua sumber listrik yang terhubung dengan AC tersebut. Kemudian, siapkan alat-alat untuk membersihkan AC. Agar lebih aman, gunakan masker dan sarung tangan berbahan lateks karet saat membersihkannya, ya. Alat yang diperlukan untuk membersihkan AC Sikat gigi bekas Obeng Kain lap kering dan bersih Cairan pembersih AC Air bersih seperlunya Mesin penyedot debu vacuum cleaner Cara mencuci AC Buka penutup AC menggunakan obeng secara perlahan-lahan. Ketika penutupnya terbuka, Anda akan langsung melihat bagian filter AC. Cek bagian filter AC, apakah ada kerusakan atau tidak. Jika ada filter yang rusak, sebaiknya buang dan ganti dengan filter yang baru. Sementara, jika tidak ada kerusakan, bersihkan filter dari debu atau kotoran yang menumpuk menggunakan sikat gigi bekas, kain lap kering yang sudah dibasahi dengan air, atau mesin penyedot debu. Anda juga bisa bersihkan filter dengan cara merendamnya dalam larutan pencuci khusus untuk membunuh spora jamur dan berbagai kuman lainnya. Sambil direndam, Anda dapat menggosok filter AC secara perlahan menggunakan sikat gigi bekas untuk membersihkannya dari kotoran yang menempel. Selanjutnya, keringkan filter AC dengan cara diangin-anginkan sebentar di tempat yang bersih agar kering sempurna. Pastikan menjemur filter AC sampai kering karena jika tidak, area filter AC bisa lembap sehingga menyebabkan tempat perkembangbiakan jamur. Jika dirasa sudah bersih dan kering, Anda bisa memasang filter AC kembali ke tempat semula. Pastikan bila seluruh komponennya sudah terpasang kembali dengan baik dan benar. Setelah membersihkan bagian dalam AC, langkah berikutnya adalah membersihkan penutup AC menggunakan kain lap kering yang bersih. Jangan lupa untuk membersihkan area sela-sela permukaan AC. Sebab, biasanya ada banyak kotoran dan debu yang juga menempel di sana. Selanjutnya, lakukan pembersihan pada kumparan evaporator. Anda dapat membersihkannya menggunakan cairan pembersih AC. Pengaplikasiannya adalah dengan menyemprotkannya ke bilah AC agar kumparan evaporator menjadi bersih. Jika Anda merasa kesulitan melakukan cara membersihkan AC sendiri untuk unit yang terdapat kumparan evaporator dan bagian lainnya, tak ada salahnya untuk meminta tenaga profesional untuk membersihkannya agar lebih bersih dan aman. Baca juga Fungsi Mode Dry pada AC dan Mode Lainnya yang Wajib Diketahui Jadwal atau frekuensi membersihkan AC Jika tidak dirawat secara berkala, AC ruangan bisa menjadi sarang kuman dan debu. Kuman dan kotoran tersebut kemudian dapat disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui indera penciuman. Maka dari itu, Anda sangat disarankan untuk membersihkan AC sendiri minimal setiap sebulan sekali. Akan tetapi, bila filter AC dirasa sudah dipenuhi debu dan kotoran dalam kurun waktu kurang dari sebulan maka sebaiknya waktu pembersihannya bisa lebih sering dari itu. Ini berlaku bagi model AC split yang saat ini memang paling banyak digunakan. Catatan dari SehatQ Pendingin ruangan atau AC yang tidak dirawat secara berkala memang bisa membahayakan penghuninya. Akibatnya, bukan tidak mungkin Anda berisiko terkena berbagai jenis penyakit, terutama penyakit infeksi saluran pernapasan. Jadi, untuk menghindari hal tersebut sekaligus menjaga kualitas udara di rumah Anda tetap terjaga, lakukan cara mencuci AC dengan baik dan benar dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Jika ingin berkonsultasi pada dokter seputar masalah kesehatan lainnya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.1BX2.